Bogor, Laras Post – Guna mempercepat perkembangan Energi Terbarukan dibutuhkan SDM yang handal di bidangnnya, untuk itu diperlukan kerjasama dengan negara maju untuk melakukan studi banding.
Seperti yang telah dilakukan Pemerintah Indonesia dan Denmark berkomitmen untuk memperluas dan meningkatkan program kerjasama energi melalui Indonesia dan Denmark Partnership Programme (INDODEPP) dari tahun 2021-2025.
Ada pun Amandemen Nota Kesepahaman (MoU) telah ditandatangani oleh kedua menteri Indonesia - Denmark, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, Arifin Tasrif, dan Minister for Climate, Energy and Utilities, Dan Jorgensen pada November 2020 lalu.
Baca Juga: Presiden Jokowi Lepas Landas Menuju Singapura, akan Menggelar Pertemuan Leaders’ Retreat dengan PM Lee
Program kerja sama energi tersebut membantu lembaga pemerintah Indonesia dan pemangku kepentingan terkait dalam mengembangkan kebijakan, strategi dan memberikan bantuan teknis untuk membantu Indonesia mencapai target yang ditetapkan untuk kontribusi penurunan emisi Gas Rumah Kaca nasional, tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), dan transisi energi.
Head of Energy Cooperation, Kedutaan Besar Denmark di Indonesia, August Axel Zachariae menjelaskan dengan kemampuan Denmark dalam pemanfaatan Energi Terbarukan dan efisiensi energi, Kedutaan Besar Denmark dan Danish Eenergy Agency (DEA) dapat berbagi pengalaman dalam pemodelan dan perencanaan energi jangka panjang, integrasi Energi Terbarukan dan efisiensi energi.

General Manager PLN UIP2B Jamali (Jawa madura dan Bali), Munawwar Furqan menjelaskan bahwa PLN UIP2B Jamali perlu meningkatkan skill dan knowledge pengoperasian Variable Renewable Energy (VRE), persiapan peralihan kompetensi dispatcher dan teknisi PLN dalam menangani pembangkit listrik konvensional besar ke pembangkit listrik VRE besar.
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Insentif dan Sanksi, Peningkatan Penggunaan P3DN Lebih Optimal
PLN, khususnya PLN UIP2B Jamali akan menilai dan mengelola sistem dan dampak operasional dari pengembangan Energi Terbarukan yang akan datang serta memastikan operasi sistem tenaga listrik yang andal, aman dan efisien sesuai dengan aturan jaringan sistem tenaga listrik (Grid Code) yang diterapkan.
Energinet & DEA telah membantu PLN UIP2B Jamali dalam program pengurangan emisi global melalui langkah mempercepat bauran energi yang berkelanjutan dan andal serta berbagi pengalaman peramalan beban VRE, pengenalan Operasi Sistem dan optimasi pengendalian kelistrikan Jawa, Madura, dan Bali untuk mencapai target Net Zero Emission di 2060 mendatang.
Baca Juga: Guna Mendongkrak Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Presiden Jokowi Ingatkan Gunakan Produk Dalam Negeri
“Pengalaman atas best practice yang diberikan oleh Energinet dan DEA akan membantu PLN untuk mengembangkan dan menerapkan langkah-langkah yang tepat dalam memitigasi dampak buruk sistem tenaga listrik,” pungkas Munawwar. (her, sg)